Top Four Tips for Improving Patient Engagement
Tujuan utama perawatan kesehatan adalah untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan pasien. Keterlibatan pasien dapat membantu mencapai tujuan ini. Pasien didorong untuk menggunakan keterampilan, pengetahuan, dan kemampuan mereka untuk meningkatkan hasil kesehatan mereka melalui konsep yang dikenal sebagai “perawatan yang berpusat pada pasien”.
Pasien yang bertanggung jawab atas kesehatan mereka cenderung lebih mematuhi petunjuk dokter, seperti minum obat tepat waktu dan menghadiri janji temu. Hasilnya adalah peningkatan standar hidup mereka. Sebaliknya, hal sebaliknya berlaku bagi pasien yang tidak terlibat aktif dalam perawatan kesehatan mereka. Mereka yang kurang terlibat dalam perawatan mereka cenderung memiliki persyaratan medis yang tidak terpenuhi dan perawatan yang tertunda.
Membuat orang bertanggung jawab atas kesehatan mereka tidak selalu mudah. Sebagian besar metode keterlibatan pasien saat ini bergantung pada teknologi, yang mungkin tidak ideal untuk semua orang. Pasien yang lebih tua, yang mungkin tidak familier dengan perkembangan teknologi terkini, mungkin merasa rumitnya pengoperasian perangkat lunak. Baik pasien yang paham teknologi maupun yang tidak paham teknologi dapat memperoleh manfaat dari empat taktik keterlibatan berikut:
1. Edukasi Pasien
Pasien yang mendapatkan perawatan mungkin tidak selalu mematuhi rencana perawatan yang ditentukan. Kepatuhan perawatan yang buruk merupakan faktor signifikan dalam kegagalan mencapai manfaat terapeutik pada hampir setengah dari pasien dengan penyakit kronis. Hasil klinis yang buruk, lebih banyak rawat inap, dan kualitas hidup yang menurun terkait dengan kepatuhan pengobatan yang buruk. Ada beberapa alasan mengapa menjaga minat pasien dan mematuhi perawatan kesehatan mereka sangat penting.
Kepatuhan cenderung meningkat drastis jika pasien menerima edukasi yang tepat. Pasien sebaiknya mengetahui apa yang salah dan apa yang dapat mereka lakukan untuk mengatasinya. Upaya lebih mungkin dianggap bermanfaat oleh pasien jika mereka yakin dan memahami rekomendasi dokter.
Hasil studi menunjukkan bahwa 67% pasien mematuhi rencana perawatan mereka saat mereka mendapatkan materi instruksional. Mereka lebih puas dengan terapi tersebut, memiliki kontak yang lebih baik dengan dokter mereka, dan memiliki hasil dan kebiasaan kesehatan yang lebih baik.
2. Komunikasi Pasien Otomatis
Bahkan satu pasien pun memerlukan waktu dan upaya untuk interaksi pasien yang sesungguhnya. Daripada menangani setiap interaksi dengan pasien satu per satu, gunakan teknologi untuk mengotomatiskan prosesnya. Dengan inisiatif keterlibatan pasien yang otomatis, pusat layanan kesehatan dapat meningkatkan kemanjuran perawatan pascaperawatan.
Peningkatan kepuasan pasien dan komunikasi yang lebih baik hanyalah dua dari sekian banyak keuntungan otomatisasi. Otomatisasi dalam perawatan kesehatan dapat mengurangi tekanan pada petugas kesehatan, mengurangi kelelahan dan kekurangan personel.
Kekhawatiran tentang hilangnya “sentuhan manusia” adalah yang paling sering terjadi saat menggunakan taktik interaksi otomatis. Namun, otomatisasi adalah solusi yang lebih baik dalam situasi tertentu. Misalnya, saat pandemi seperti COVID-19 melanda, kebutuhan akan alternatif interaksi pasien yang otomatis dan daring meningkat secara eksponensial.
3. Terlibat dalam pengambilan keputusan bersama
Pasien dan tenaga kesehatan dapat membangun kepercayaan dan hubungan jangka panjang melalui pengambilan keputusan bersama. Pasien dan dokter bekerja sama untuk memilih teknik diagnostik, terapi, dan rencana perawatan yang mempertimbangkan preferensi pasien. Pengambilan keputusan bersama memungkinkan pasien untuk membuat keputusan perawatan mereka sendiri, meskipun dengan bantuan dokter.
Ini meningkatkan kepatuhan pasien terhadap rejimen pengobatan. Agar pasien dapat menjadi bagian dari proses pengambilan keputusan, mereka harus memiliki alternatif. Ada berbagai pilihan terapi untuk wanita yang memiliki fibroid uterus, seperti pengobatan dan embolisasi arteri uterus. Pasien dan dokter akan bekerja sama untuk memilih operasi mana yang terbaik bagi mereka.
4. Berkomunikasi dengan pasien menggunakan visual dan grafik
Teknik terakhir yang harus digunakan oleh dokter dan profesional perawatan kesehatan saat berinteraksi dengan pasien adalah alat bantu visual. Alat bantu visual ini, seperti diagram, gambar, foto, dan bahkan film, dapat membuat subjek yang paling sulit sekalipun menjadi lebih mudah dipahami. Pasien dan orang yang mereka sayangi dapat lebih mudah memutuskan terapi yang tepat jika alat bantu visual ini digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
Ada berbagai alat dalam perangkat lunak medis yang memudahkan tampilan representasi visual pasien mengenai hasil tes atau pola kesehatan mereka dari waktu ke waktu atau untuk memasukkannya ke dalam catatan mereka guna menggarisbawahi perlunya pengumpulan catatan terperinci tentang kesehatan mereka.
Meningkatkan keterlibatan pasien mungkin tampak seperti hal yang mudah, tetapi jika ditelusuri lebih lanjut, akan terlihat kendala yang signifikan. Baik penyedia layanan maupun pasien akan merasa lebih puas dengan perawatan yang diberikan jika mereka semua memiliki pemahaman yang sama tentang risiko dan keuntungan dari pilihan dan keputusan perawatan yang mereka hadapi.
Menggunakan taktik keterlibatan pasien menghemat waktu dan uang, tetapi juga membuka cakrawala baru untuk produktivitas. Ini adalah instrumen yang dapat membantu pasien sebelum dan sesudah operasi dan mengurangi beban pada sistem perawatan kesehatan jika digunakan secara efektif.
Keterlibatan pasien dalam mengendalikan kondisi kesehatan mereka berdampak pada kesejahteraan secara keseluruhan. Semua penyedia layanan kesehatan harus menggunakan teknik yang diuraikan di atas untuk meningkatkan hasil perawatan pasien. Selama pasien terlibat dalam setiap langkah perawatan mereka, hasilnya akan lebih baik dan mereka merasa puas.