Site icon DailyContributors.com

Lari Jarak Pendek: Teknik, Manfaat, dan Kunci Keberhasilan Sprint

Apa Itu Lari Jarak Pendek (Sprint)?

Lari jarak pendek atau sprint adalah nomor lari yang dilakukan dengan kecepatan maksimum dalam jarak tertentu, biasanya:

Berbeda dengan lari jarak menengah atau jauh, sprint mengandalkan kekuatan, kecepatan, dan eksplosivitas dalam waktu singkat. Tujuan utamanya: mencapai garis finis secepat mungkin tanpa menurunkan kecepatan.


Teknik Dasar Sprint yang Harus Dikuasai

Untuk menjadi pelari cepat, bukan hanya soal “lari sekencang-kencangnya”. Ada teknik yang harus benar agar tenaga tidak terbuang sia-sia dan risiko cedera berkurang.

1. Posisi Start (Start Block)

Pada lomba resmi, pelari menggunakan starting block, namun prinsip tekniknya sama bahkan jika tanpa block.

Posisi “On Your Mark”

Posisi “Set”

Saat Bunyi Start (Gun/Whistle)


2. Fase Akselerasi

Ini adalah fase setelah start hingga mencapai kecepatan maksimum.

Tips: Jangan panik ingin cepat-tegak. Akselerasi yang bagus justru menjaga tubuh condong beberapa meter pertama.


3. Fase Kecepatan Maksimal

Pada fase ini, tubuh sudah hampir tegak dan kecepatan stabil.

Yang penting:

Di fase ini, jangan “dipaksa” tambah kencang dengan mengeraskan tubuh, karena justru bikin form rusak dan kecepatan turun.


4. Teknik Napas Saat Sprint

Sprint itu singkat, tetapi teknik napas tetap penting:


5. Teknik Finish (Menembus Garis)

Banyak lomba dimenangkan hanya karena teknik finish yang tepat.

Dua cara umum:

  1. Dada maju (lean forward) – condongkan dada ke depan tepat saat menyentuh garis.
  2. Shoulder dip (putar bahu) – salah satu bahu diputar ke depan sehingga dada lebih dulu melewati garis.

Kesalahan umum: mulai condong terlalu jauh sebelum garis sehingga justru memperlambat langkah.


Manfaat Sprint untuk Tubuh dan Kesehatan

Lari jarak pendek bukan cuma untuk atlet. Latihan sprint bermanfaat untuk olahraga lain dan kesehatan harian.

1. Meningkatkan Kecepatan dan Power

Sprint melatih:

2. Membakar Kalori dalam Waktu Singkat

Sprint adalah latihan high intensity. Dampaknya:

3. Melatih Jantung dan Paru-Paru

Sprint melatih:

Jika dilakukan bertahap dan terukur, sprint bisa membuat tubuh lebih bertenaga dalam aktivitas sehari-hari.

4. Meningkatkan Koordinasi dan Refleks

Karena gerakan sprint sangat cepat, tubuh belajar:

5. Manfaat Mental: Disiplin & Fokus

Sprint mengajarkan:


Kunci Keberhasilan Sprint

Supaya sprint maksimal, tidak cukup hanya “latihan lari kencang”. Ada beberapa aspek penting:

1. Latihan Teknik yang Konsisten

2. Latihan Kekuatan dan Power

Pelari sprint hampir selalu melakukan latihan kekuatan, seperti:

Tujuannya: membuat otot kaki kuat dan eksplosif, bukan sekadar “besar”.

3. Fleksibilitas dan Mobilitas

Otot yang kaku = langkah pendek dan mudah cedera.

4. Pemanasan dan Pendinginan Wajib

Pemanasan (10–15 menit):

Pendinginan (5–10 menit):

Ini membantu mencegah cedera dan mempercepat pemulihan.

5. Recovery: Istirahat dan Tidur

Sprint sangat menguras sistem saraf dan otot.

6. Pola Makan dan Hidrasi


Contoh Sesi Latihan Sprint untuk Pemula

Catatan: Sesuaikan dengan kondisi tubuh. Kalau punya riwayat penyakit jantung atau cedera serius, konsultasi dulu dengan dokter/pelatih.

1. Pemanasan (10–15 menit)

2. Sesi Sprint

3. Pendinginan (5–10 menit)

Lakukan 2–3 kali seminggu, tidak berturut-turut, sambil dikombinasi dengan latihan kekuatan.


Lari jarak pendek atau sprint bukan hanya soal siapa paling cepat, tapi juga soal:

Dengan teknik start yang tepat, fase akselerasi yang efisien, kecepatan maksimal yang stabil, dan teknik finish yang baik, potensi sprint Anda bisa meningkat jauh lebih besar—baik untuk prestasi, kebugaran, maupun olahraga pendukung lainnya.

Kalau mau, saya bisa bantu buatkan:

Exit mobile version