Georgia Bulldogs memang berhasil mempertahankan status unggulan mereka, namun kemenangan atas Tennessee Volunteers meninggalkan rasa pahit. Pelatih kepala Kirby Smart secara terbuka mengakui bahwa timnya tampil di bawah ekspektasi dan bahkan mempertimbangkan untuk meminta maaf kepada para pendukung setia Bulldogs.
Pertandingan di Neyland Stadium berlangsung sengit sejak awal. Tennessee, yang datang dengan status underdog, mampu menekan Georgia dengan permainan agresif, terutama di lini pertahanan. Beberapa kali serangan Georgia terhenti karena kesalahan sendiri, mulai dari penalti yang tidak perlu hingga eksekusi yang kurang rapi.
“Sejujurnya, saya merasa kami beruntung bisa keluar sebagai pemenang. Fans kami layak melihat penampilan yang lebih baik,” ujar Kirby Smart dalam konferensi pers usai laga. “Ada momen ketika saya berpikir untuk berdiri di depan publik dan meminta maaf, karena performa kami tidak mencerminkan kualitas sebenarnya.”
Meski akhirnya Georgia menang dengan skor tipis, penampilan itu menimbulkan banyak pertanyaan mengenai konsistensi tim. Quarterback andalan Bulldogs beberapa kali dipaksa keluar dari zona nyaman, sementara lini pertahanan kerap kecolongan oleh permainan cepat Tennessee.
Smart menegaskan bahwa evaluasi mendalam akan segera dilakukan. Ia mengaku tidak puas hanya dengan hasil di papan skor, melainkan ingin melihat disiplin, fokus, dan mental juara yang selama ini menjadi identitas Georgia.
“Menang memang penting, tapi cara kita menang juga punya arti. Kami tidak bisa hanya mengandalkan keberuntungan. Tennessee memberi kami pelajaran berharga malam ini,” tambahnya.
Para pemain Georgia sendiri tampak lega setelah peluit akhir berbunyi, tetapi suasana ruang ganti lebih banyak diisi refleksi daripada perayaan. Kapten tim bahkan menyebutkan bahwa mereka merasa “berutang” kepada suporter yang datang jauh-jauh mendukung.
Dengan musim yang masih panjang dan lawan-lawan berat menanti, Smart menyadari bahwa kemenangan tipis ini harus dijadikan cambuk untuk kembali menemukan performa terbaik. Tekanan mempertahankan dominasi di SEC membuat setiap pertandingan terasa seperti ujian mental, dan Georgia butuh lebih dari sekadar lolos dengan selamat.